Dulu membaca adalah rutinitas yang
saya lakukan sebelum tidur, entah sebuah kecanduan atau ketergantungan.
Sekarang rutinitas itu mulai kutinggalkan, buku-buku yang adapun hanya menjadi
penghuni lemari yang posisinya tak bergeser atau berpindah tempat. Kota ini
seakan melumpuhkan semua syaraf di otak ku.
Buku adalah obat yang paling ampuh
di kala hati sedah resah. Setiap kali ada permasalahan aku selalu mengobatinya
dengan membaca, pergi ke perpustakaan, atau ke toko buku. Seketika hati kembali
jernih dan pengetahuan tentang hidup pun bertambah.
Malam ini sama seperti malam-malam
sebelumnya, aku berusaha untuk mengumpulkan setiap kepingan dari cita-cita yang
ingin diwujudkan yang sekarang mulai terkikis, berserakan bahkan tercecer di
sudut-sudut ingatan. Dengan susah payah ku memulai kembali untuk menyusunnya,
memperbaiki dan mengganti dengan impian yang lebih baik.
Ada yang bilang bahwa impian adalah
kekuatan spirit yang membuat manusia terus bertahan hidup, sebab tanpa impian
maka kita akan kehilangan spirit untuk melanjutkan hidup. Walau terkadang untuk
mewujudkan impian banyak tantangan dan rintangan yang kita hadapi, namun spirit
untuk mewujudkan impian tidak boleh mati. Banyak orang-orang besar didunia ini gagal
berkali-kali dalam mewujudkan impian namun kesabaran dan konsistensi serta
fokus pada impianlah yang membuat mereka bisa sukses. Dan hanya impian dan
harapanlah yang dapat mengalahkan rasa takut !
Ungkapan Imam Ali bin Abi Thalib yang
sangat membekas di benakku yang sekarang baru ku mencoba untuk belajar
mempraktekannya, Mengikat Makna ”Ikatlah Ilmu dengan Menuliskannya.”, dengan
menuliskannya semua orang dapat membaca dan mengambil hikmah dari setiap yang
dituliskan. Sekecil apapun yang kita lakukan atau sepatah dua patah yang kita
tuliskan aku akan selalu percaya bahwa didalamnya terkandung nilai-nilai
positif.
Membaca dan menulis adalah satu
kesatuan yang tak terpisahkan, jika kita tak membaca apa yang ingin dituliskan
? membaca apapun itu, kejadian, lingkungan sekitar, perilaku manusia, perilaku
alam semesta atau apapun itu, jika kita tak melakukan salah satu dari kedua nya
kita pasti akan kehilangan sesuatu yang sangat berarti. Karena dengan membaca
kita mampu menjelajahi apapun yang kita inginkan, berada dalam benua yang sama
sekali tak pernah terpikirkan pun kita bisa. Seperti yang dituliskan Jostein
Gaarder & Klaus Hagerup dalam Perpustakaan Ajaib Bibbi Bokken : Aku tahu, setiap kali aku membuka sebuah buku, aku akan
bisa menguak sepetak langit. Dan jika aku membaca sebuah kalimat baru, aku akan
sedikit lebih banyak tahu dibandingkan sebelumnya. Dan segala yang kubaca akan
membuat dunia dan diriku menjadi lebih besar dan luas". Membaca juga dapat membawa kita kepada
dunia yang seakan-akan tak memiliki ujungnya.
Tantowi Yahya
yang dinominasikan sebagai Duta Baca Indonesia, mengatakan “
Membaca adalah salah satu syarat menjadi orang pintar, karena dengan
membaca kita dapat mengetahui berbagai macam informasi. Sebaliknya, dengan tidak
membaca kita akan jadi bodoh. Kebodohan sangat dekat dengan kemiskinan.
Tentunya kita semua sepakat tak ada manusia yang mau dekat dengan kebodohan
apalagi mengalami kebodohan.
Dan ku ucapkan terimakasih untuk sang Bunda, perpustakaan pertama
ku yang mengajari banyak hal, membaca dan menulis.
Sekarang dunia begitu sempit, bising dan
sangat berisik. Tetapi dengan membaca dan menulis kau dapat membuat dunia ini
lebih luas dan sangat indah kau dapat keluar dari kebisingan tersebut dan
membuat dunia mu sendiri yang lebih bermanfaat, seperti yang dikatakan oleh
Bung Hatta : Jika dunia yang luas telah disempitkan, kau harus bangun alam
semesta ini di dalam dadamu sendiri. Menulis itu anugerah, membaca dan menulis
itu obat yang paling ampuh menghilangkan stres.
Jakarta, ------------------------
0 komentar:
Posting Komentar