Recent Posts

Kamis, 01 Oktober 2015

ia yang selalu bersedia memaafkan.




Beberapa kali pertengkaran, kesalahan yang dilakukan dan permohonan maaf yang sering terlontarkan. Maaf, kataku. Ia yang tersenyum kemudian mengatakan janganlah terlalu sering mengatakan permohonan maaf, sesuatu yang keseringan di ucapkan bisa jadi akan kehilangan maknanya. Tetapi apapun yang kau lakukan saya selalu punya persediaan tanpa batas untuk memaafkan.

Aaahh, apakah demikian ?
Ntahlah. Setelahnya kita bisa memilih untuk tidak berbuat kesalahan itulah gunanya berpikir dulu sebelum bertindak.

Adakah seseorang yang bisa mencintaimu tanpa syarat ? atau yang selalu bersedia memaafkan setiap kesalahan yang kau lakukan ? beberapa orang mungkin berpendapat bahwa ini konyol, tak ada yang sempurna di dunia ini, itu hanya ada dalam cerita dongeng ataupun dunia khayal. Tapi bagiku tidak demikian, orang boleh bebas berpendapat itu hak mereka tapi bagiku di antara milyaran manusia di dunia ini pasti ada yang memiliki sosok seperti itu.

Kalau saya berpendapat bahwa sosok itu ada dalam diri seorang ibu, mungkin wajar adanya. Tetapi kalau saya berpendapat lain bahwa sosok itu adalah seseorang yang tak memiliki ikatan darah dengan mu, tetapi ia bersedia mengorbankan hidupnya untuk hidupmu. Apakah itu menjadi hal yang tak wajar dan tak mungkin ? ahh.. semua itu mungkin saja, nona!

Seperti yang dikatakan Mahatma Ghandi ;
Ketika keselamatan seseorang lebih penting bagimu dibandingkan keselamatan dirimu sendiri, ketika bahkan hidupnya lebih penting bagimu di bandingkan hidupmu sendiri, barulah kamu bisa mengatakan bahwa kamu mencintai.

Secara sederhana pun saya berpendapat bahwa cinta ialah dia yang selalu bersedia memaafkan. 

Selalu saja ada kerikil kerikil besar maupun kecil dalam hidup ini. Saya pun tau menjalin sebuah hubungan tidaklah semudah membalikan telapak tangan, pun tidak selamanya sebuah jalan itu lurus adakalanya kita harus mendaki sebuah gunung, menuruni bukit, menyebrang sungai dan melintasi jalan jalan yang terjal semua itu butuh proses dan perjuangan untuk sampai pada sesuatu yang di inginkan.

Sama halnya dengan apa yang sedang kita jalani saat ini, kita sama sama tau dan memahami persoalan masing masing. Sungguh sangat tidak mudah, mungkin terutama bagimu. Saya tau dirimu hanya mampu menyimpannya sendiri dan menganggap semua baik baik saja. Selalu saja ada ingatan yang ingin kita simpan, menatanya dengan baik di sudut hati. Ada juga ingatan yang ingin kita buang dan membuatnya tak lagi berbekas. Kita pun bisa memilih untuk mengendalikan ingatan kita. Kau memilih mengendalikannya dengan memaafkan, mengikhlaskan dan menerima. Saya tidak tau hatimu terbuat dari apa, atau bagaimana cara nya dirimu dididik oleh ibu mu. Mungkin saja suatu saat kau bersedia membawa ku di hadapan ibu mu, dan kesempatan itu tidak akan kulewatkan, telah kupersipakan segudang pertanyaan untuk beliau tentangmu.