Recent Posts

Jumat, 07 Maret 2014

Aku Bertahta di sana, kata mu !


.
Sudah cukup lama aku mengenalmu, berbagi cerita apa saja tentang mu ataupun tentangku. Aku nyaman dengan mu begitu juga sebaliknya. Kita selayaknya dua orang teman, sahabat atau lebih dari itu.

Selama perkenalan kita, kau banyak memberikan arti tentang hidup ini kepadaku, apa yang sebaiknya di lakukan atau yang seharusnya dihindari. Kau pun banyak memberikan rekomendasi buku-buku apa yang harus ku baca, untuk menambah pengetahuan dan lebih luas memandang persoalan hidup.

Kau orang yang cerdas, sangat cerdas malah. Itu bukan hanya menurutku tapi menurut orang-orang yang mengenalmu. Kau sangat sederhana, tak terpengaruh dengan limpahan materi yang mungkin bisa kau dapatkan. Kau selalu bisa menjaga ibadah mu, ucapan mu, maupun tingkah lakumu itulah sebabnya kau dihargai dan dihormati. Menurutku kau pantas mendapatkan itu karena kau pun melakukan hal yang sama kepada makhluk Tuhan lainnya.

Sejak awal perkenalan kita sampai kumenuliskan sesuatu tentangmu tak berkurang rasa kekaguman ku pada mu.

Sedikit tentang percakapan kita siang tadi : lagi di mana kak ? di ruang organ paling urgen. Organ yang memompa darah kesekujur tubuh. Medis mengistilahkannya cardio, milik mu. Jawab mu.

Lalu, aku berada di mana ? tanyaku, di ruang imajiku. Sebuah ruang ingatan yang tak begitu lekang oleh zaman: pelapukan fisika dan kimia. Di sana kau bertahta layaknya Saraswati. Dewi perempuan yang menjelma dalam Shinta, hanya untuk Rama.

Tak mampu lagi aku bertanya, aku bahagia mendengar perkataan mu.

Aku bukanlah sosok yang pandai merangkai kata, bermain dengan imajinasiku dan menghasilkan rangkaian kata yang baik. Itu buruk untuk ku.  Tapi ku harap tulisan ini dapat membuat mu tersenyum ketika membacanya.

jakarta, lewat tengah malam

0 komentar:

Posting Komentar