Recent Posts

Kamis, 15 Agustus 2013

Korupsi Bukan Gaya Hidup Anak Muda


Anak Muda Melawan Korupsi
Korupsi Bukan Gaya Hidup Anak Muda

“Idealisme adalah kemewahan terakhir yang hanya dimiliki oleh pemuda” (Tan Malaka)
Saya sepakat dengan apa yang dikatakan oleh Tan Malaka, pemikiran yang dimiliki oleh anak muda masih murni tanpa terkontaminasi oleh pemikiran-pemikiran yang bersifat politik dan mementingkan diri sendiri. Idealisme merupakan sebuah pemikiran yang menganggap bahwasanya sesuatu itu harus berjalan sebagaimana mestinya atau se-ideal mungkin. Enam puluh delapan tahun silam pun negeri ini terbebas dari penjajahan berkat anak-anak muda, semangat yang mereka miliki terus membara tanpa pernah padam.
Korupsi bukan merupakan sesuatu yang baru, bahkan beratus-ratus tahun sebelumnya orang-orang telah mempraktekannya dengan memakai istilah yang berbeda. Secara sederhana saya mendefinisikan korupsi merupakan perbuatan yang mengambil hak orang lain dengan bertujuan untuk memperkaya diri atau penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi.
Gaya hidup anak muda saat ini telah banyak dipengaruhi oleh budaya konsumtif yang semakin hari semakin mewabah di indonesia. Melakukan sesuatu bukan lagi atas dasar kebutuhan melainkan keinginan yang cenderung dikedepankan. Anak muda merupakan generasi perubah bangsa yang saat ini sedang sakit, bangsa yang penyakit utamanya adalah kekurangan moral, kejujuran bahkan minimnya integritas yang dimiliki.
Dalam survey integritas yang dilakukan oleh Transparancy International Indonesia tahun 2012 dalam menguji integritas anak muda di ruang publik, misalnya ketika berhadapan dengan penilangan oleh aparat kepolisian sekitar kurang lebih 50% anak muda memilih “uang damai” sebagai cara keluar dari masalah. Anak muda kebanyakan akan cenderung mengalahkan dan mengeliminasi sikap integritas yang semestinya dikedepankan. Sangat miris ketika hal ini terjadi terus menerus dan menjadi sebuah kebiasaan. Anak muda akan berpikir masalah hukum akan dengan mudahnya diselesikan dengan uang.


Gaya hidup anak muda yang seperti dijelaskan diatas tidak patut untuk ditiru. Saya percaya dan akan selalu percaya dengan carut marutnya negeri ini masih banyak anak-anak muda yang dengan gagah beraninya melawan segala bentuk ketidakjujuran yang terjadi, masih banyak anak-anak muda yang berada di garis terdepan untuk memerangi para koruptor. Semangat yang terus berkobar melawan segala bentuk ketidakadilan tentunya akan menyisahkan perih dan butuh pengorbanan yang besar. Jika berkaca pada generasi sebelumnya yang telah melewati masa ini, seharusnya mereka dapat menjadi contoh yang baik tapi yang terjadi malah sebaliknya. Daripada terus mengutuk kegelapan, kenapa tidak mulai menyalakan lilin ? Sebuah kalimat lugas yang diucapkan oleh Adlai Stevenson yang dialamatkan untuk Eleanor Roosevelt begitu sarat akan makna. Ibaratnya ketika kita berada dalam kegelapan, sampai berbusa mulut kita mengumpat tak akan ada perubahan sampai kita menyalakan sebatang lilin atau alat penerangan lainnya. Berbuat lebih baik daripada sekedar berkata-kata. Jika terus menerus mencaci dan memprotes apa yang dilakukan pejabat-pejabat negeri tanpa bertindak sesuatu yah selamanya akan tetap seperti itu tanpa ada perubahan yang berarti.
Tunjukan pada dunia bahwa anak-anak muda mampu menciptakan gaya hidup mereka sendiri untuk terbebas dari masalah korupsi. Dimulai dari diri sendiri hilangkan stigma masyarakat yang memandang anak muda adalah anak yang manja, bergantung pada orang tua, belum mampu melakukan sesuatu yang lebih. Itu semua tentunya dilakukan dengan tindakan nyata. Salah satunya dimulai dengan hal kecil yaitu konsisten pada waktu, karena waktu akan terus berjalan kedepan tanpa sedikitpun menyisakan tempat untuk menengok kebelakang, yang sudah lewat tidak mungkin bisa terulang kembali. Intinya marilah berbuat untuk kemajuan indonesia kedepannya.

Kalau kata Tan Malaka idealisme adalah kemewahan terakhir yang dimiliki oleh pemuda tentunya mereka hanya berkata, berbuat, dan bertindak atas nama kebenaran. Anak muda selalu yakin dan percaya bahwa kebenaran harus disampaikan. Apapun hasilnya nanti kebenaran harus tetap di suarakan. Keadilan harus diperjuangkan meskipun dengan susah payah untuk mencapainya. Saya sendiri selalu yakin bahwa hasil yang baik akan ditentukan oleh perjuangan yang tidak mudah. Hasil yang didapatkan pun akan berbanding lurus oleh proses yang dijalani. Kemudian Anak muda secara sadar akan memahami potensinya untuk memberantas korupsi.

Di tengah persoalan bangsa yang semakin pelik terutama pada kasus korupsi, bangsa ini membutuhkan generasi muda yang sadar akan nasib bangsanya. Sadar akan peran dan tanggungjawab bahwa anak muda lah yang akan memainkan peran ini. Anak muda yang menjadi aktor dari perubahan itu sendiri. Ingat bahwa setiap generasi berhak menulis sejarahnya sendiri. Jangan sampai mahasiswa malah berubah menjadi leviathan, meminjam istilah Thomas Hobbes, yang malah menjadi aktor di balik carut-marutnya kondisi negara ini.
Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan, Soe Hok Gie. Jadilah anak muda yang tetap berpegang teguh pada nilai-nila integritas, kejujuran, dan kebaikan moral. Anak muda akan selalu optimis bahwa kelak negeri yang carut marut ini akan menjadi lebih baik, karena harapan itu ada pada mereka. Sudah saatnya anak muda mengatakan bahwa Korupsi Bukan Gaya Hidup Anak Muda! Jika ketidakadilan masih terjadi, korupsi masih merajalela Perjuangan Anak Muda Tidak akan pernah Berhenti.

Bahan Bacaan

Transparancy International Indonesia. 2012. Hasil Riset Survey Integritas Anak Muda. Jakarta
Yusran Darmawan. 2012. Kami Anak Muda, Bung!. Athens

#sekedar info ini tulisan saya yang terpilih untuk mengikuti seleksi untuk masuk di sekolah anti korupsi yang diadakan oleh ICW. sayangnya karena ada agenda lain yang tak bisa ditinggalkan dan waktunya pun bertepatan akhirnya saya tak dapat mengikuti sekolah anti korupsi tersebut ! :(