Recent Posts

Jumat, 11 September 2015

Sebagian kecil (dirimu) yang ingin kuceritakan.


Kata Pram Menulis adalah bekerja untuk keabadian.
Saya ingin mengabadikan mu bukan hanya dalam ingatan, karena ingatan bisa saja lupa, tapi saya ingin mengabadikan mu dengan tulisan, menuliskan apa saja yang berhubungan dengan mu. Dengan tulisan kau tak pernah terlupakan.

Kau sosok yang tangguh, punya pendirian, tegas, berprinsip. Kau juga cuek, pendiam, terkadang tega-an (tapi katamu itu untuk kebaikan), kau tidak menyukai keramaian bahkan dirimu betah berjam jam duduk di depan leptop di dalam kamar dan rumah dalam keadaan sepi. Seakan akan hanya dirimu lah penghuninya.

Kau menyukai alam, sangat menyukainya malah. Bahkan kau sampai mengorbankan hal yang penting hanya untuk menjelajahi nya (alam), menyerap setiap makna yang ada, memahami apa yang di sampaikan. Katamu itu lah cara untuk mengagumi ciptaan Tuhan, bersyukur dengan apa yang telah Tuhan kasih. Dan mengakui kebesaran Nya.

Terkadang kau bisa menjadi sangat cuek, dan jutek. Tapi disisi lain kau bisa menjadi sangat perhatian, dan penuh belas kasih.

Ada tiga hal yang menjadi kesukaan mu Gunung, Buku dan Tinju ketiga nya mampu membuat diri mu “berpaling” dari ku. Ada saja caraku untuk membuatmu tidak melakukan hal itu, cari cari alasan yang tidak penting yang jelas aku tak mau “terabaikan” olehmu. Kalau sedang mengingat itu saya tertawa sendiri karena dirimu pernah bilang masa mau disamakan dengan ketiganya ?

Senyuman mu adalah bagian dari diri mu yang kusukai, bukan ingin menggombal atau menyukai hal hal fisik. Itu tidak menjadi hal yang mendasar bagiku dalam menyukai seseorang. Karena dengan melihat senyuman mu aku menemukan ada sebuah ketulusan di sana, ketulusan memberi hal yang baik untuk orang orang yang kau sayangi.

Yang aku tidak suka dari mu adalah ketika kau memilih untuk bersikap cuek pada ku, oh sungguh aku sangat tidak menyukainya tuan.

Beberapa hari ini aku mulai menyadari, telah banyak waktu yang terlewatkan. Sebelum atau bahkan setelah kita bersama. Sebelum nya itu di mana aku harus menunggu empat tahun lebih lamanya, itu pun hanya sekedar sapaan basa/basi antara mencari perhatian dan ingin diperhatikan tapi karena tidak terlalu di tanggapi ya kemudian berlalu. Setelahnya banyak hal hal kecil yang tidak begitu kupedulikan. Tanpa kusadari ternyata kau memperdulikan itu semua. Hal hal kecil itu tak luput dari perhatianmu. Kata kata maaf pun sering kali keluar dari mulutku, hingga membuat dirimu mengatakan jika terlalu sering diucapkan jangan sampai akan kehilangan maknanya. Percayalah maksudku bukan seperti itu, terkadang hanya belum mampu mengungkapkan nya dengan cara yang lebih bijak.

Sekali lagi, maafkan aku ! ini bukan tentang tak ada maknanya, tapi akan kubuktikan dan menebus apa apa yang telah terlewatkan.

0 komentar:

Posting Komentar